Etika Sebagai Tinjauan
1.
Pengertian Etika
Etika
berasal dari Bahasa Yunani yaitu Ethos berarti Karakter, watak kesusilaan atau
adat kebiasaan dimana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau
kelompok sebagai alat penilaian kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang
telah dilakukan.
Secara
metodologis, tidak semua hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu
ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti tingkah laku manusia, etika
memiliki sudut pandang normatif. Makudnya etika melihat dari sudut baik dan
sudut buruk terhadap perbuatan manusia.
Berikut pengertian Baik dan Buruk dalam etika :
A. Pengertian
Baik
Sesuatu hal yang
dikatakan baik bila mendatangkan rahmat dan memberikan perasaan senang atau
bahagia.
B. Pengertian
Buruk
Segala yang tercela.
Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku dimasyarakat.
Menurut James J. Spillane SJ berpendapat bahwa etika atau
Ethics memperhatikan dan mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam
pengambilan keputusan moral. Menurut O.P. simorangkir, etika atau etik adalah
pandangan manusia dalam perilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1995), pengertian etika adaslah sebagai berikut :
1)
Etika merupaka ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk serta tentang hak
dan kewajiban moral (akhlak).
2)
Moral memiliki arti.
·
Ajaran tentang apa yang baik dan yang buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, asusila.
·
Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah,
berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia
terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan
dalam tiga arti, yaitu;
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Perkataan etika disebut juga etik. Etika juga bisa berarti norma-norma
,nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku yang baik.
Beberapa ahli juga merumuskan etika sebagai berikut:
1.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika
filsafat : Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
2.
Drs. H. Burhanudin Salam : Etika adalah
cabang filsafat berbicara mengenai norma dan nilai yang menentukan perilaku
manusia dalam hidupnya.
3.
Maryani
& Ludigdo : Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang
harus dilakukan maupun yang harus di tinggalkan yang di anus oleh sekelompok
atau segolongan masyarakat atau profesi.
4. Bartens : Nilai-nilai atau Norma- norma yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
5. Sumaryono : Etika berkembang menjadi
studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang
berbeda, yang menggambarkan peranan manusia dalam kehidupan manusia pada
umumnya. Selain itu, etika juga berkembang menjadi studi tentang ketidakbenaran
berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia
2. Prinsip-Prinsip
Etika
Dalam hidup bermasyarakat, diperlukan suatu
sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Tujuan pedoman
pergaulan adalah untuk menjaga kepentingan masing-masing yang
terlibat tidak merugikan kepentingan orang lain serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.
Terdapat 6 prinsip yang merupakan landasan
penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan,kebebasan ,dan
kebenaran.
1.
Prinsip
Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang
mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini,
manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakan sesuatu yang
indah pada perilakunya.
2.
Prinsip
Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan
tanggung jawab yang sama, Sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak laki-laki
dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam bidang lainnya. Prinsip ini
melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar apapun.
3.
Prinsip
Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk
selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Prinsip ini bisasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusia seperti saling
menghormati, kasih sayang, membantu orang lain.
4.
Prinsip
Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap
dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka
peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang bersikap adil dan
proporsional.
5.
Prinsip
Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan
individu untuk bertindak dan tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri.
Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia punya hak untuk
melakukan sesuatu dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan dan
mengganggu hak orang lain.
Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai:
1.
kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan
2.
kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksana-kan pilihannya tersebut
3.
kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
6.
Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam
logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran
harus dibuktikan dan ditunjukan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu
dimasyarakat.
3. Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Tuntutan
profesional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-masing
profesi. Kode etik itu berkaitan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku
untuk suatu profesi. Ada 4 prinsip etika profesi yang berlaku untuk semua
profesi umumnya. Berikut 4 etika profesi sebagai berikut :
1.
Prinsip
Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah satu prinsip pokok bagi
kaum profesional, orang yang profesional dengan sendirinya memiliki rasa
tanggung jawab dengan pekerjaannya atau dengan hasilnya.
2.
Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut seseorang profesional agar
dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan orang lain. Prinsip ini juga
menuntut seseorang agar tidak melakukan tindakan diskriminasi terhadap
siapapun.
3.
Prinsip
Otonomi
Prinsip yang dituntut oleh kaum profesional
terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya
sepenuhnya. Ini merupakan konsekuensi dari hakikat profesi itu sendiri. Karna
hanya kaum profesional dan ahli dibidangnya, pihak dari luar tidak boleh ikut
campur dalam pelaksanaan profesi tersebut.
4.
Prinsip
Integritas Moral
Orang yang profesional memiliki ciri-ciri dan
hakikat yaitu memiliki moral yang tinggi. Karena, ia mempunyai komitmen pribadi
untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya dan juga kepentingan orang
lain dan masyarakat.
4. Basis
Teori Etika
a)
Etika T eleologi
Dalam teori ini, tindakan baik maupun buruk
manusia diukur berdasarkan tujuan mau yang dicapai dengan tindakan itu,atau
suatu tindakan dinilai baik atau bermoral kalau yang diakibatkan baik atau
buruk. Permasalahan yang meliputi teori ini seputar bagaimana menilai akibat
atau tujuan baik dari suatu tindakan dan untuk siapa tindakan tersebut. Oleh
sebab itu, teori teleologi ini memunculkan teori-teori baru seperti egoisme dan
utilitarisme.
-
Egoisme
Etika
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan
dari setiap orang pada dasar bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan diri sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan
dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi
hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan
semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
-
Utilitarisme
Berasal dari bahasa latin”Utilis” yang berarti
bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat,
tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang tapi melainkan
masyarakat.
b)
Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa yunani yaitu
deon yang memiliki arti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan
adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama,
sekarang merupakan teori yang sangat penting.
c)
Teori Hak
Maksud
dari teori ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi
baik dan buruknya suatu perbuatan. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
Deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan 2
sisi mata uang yang sama tapi takbisa di pisahkan.
d)
Teori
Keutamaan (Virtue)
Maksud
teori ini adalah setiap manusia harus tahu dan dapat memposisikan perilakunya
atau wataknya sehingga individu tersebut dapat berperilaku dan bertingkah
sesuai dengan moral yang berlaku dimasyarakat. Contoh dari keutamaan:
-
Kebijaksanaan
-
Keadilan
-
Suka
bekerja keras
-
Hidup
yang baik
5. Egoisme
Egoisme
Merupakan istilah dari bahasa yunani yaitu ego yang memiliki arti “Diri” atau
“Saya” dan kata Isme, digunakan untuk menunjukan sistem kepercayaan.
Egoisme
adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan
bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra
pribadi seseorang dan pentingnya intelektual, fisik, sosial, dan lainnya.
Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak.
Pada umumnya hanya memikirkan diri sendiri.
Inti
dari pandangan egoisme yaitu tindakan dari setiap orang pada dasarnya untuk
mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri. Aristoteles
berpendapat bahwa tujuan hidup dan tindakan manusia adalah mengejar
kebahagiaan. Egoisme dianggap bermoral dan etis karena kebahagiaan dan
kepentingan pribadi dalam bentuk hidup, hak, dan keamanan secara moral dianggap
baik dan pantas untuk diupayakan dan dipertahankan.
Daftar Pustaka
https://fauzannojan.wordpress.com/2015/10/13/etika-sebagai-tinjauan-dan-perilaku-etika-dalam-bisnis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar