Minggu, 08 Oktober 2017

Etika Sebagai Tinjauan

Etika Sebagai Tinjauan

1.         Pengertian Etika
Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu Ethos berarti Karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan dimana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilaian kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
Secara metodologis, tidak semua hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan  refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Makudnya etika melihat dari sudut baik dan sudut buruk  terhadap perbuatan manusia. Berikut pengertian Baik dan Buruk dalam etika :
A.   Pengertian Baik
Sesuatu hal yang dikatakan baik bila mendatangkan rahmat dan memberikan perasaan senang atau bahagia.
B.   Pengertian Buruk
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
Menurut James J. Spillane SJ berpendapat bahwa etika atau Ethics memperhatikan dan mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Menurut O.P. simorangkir, etika atau etik adalah pandangan manusia dalam perilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), pengertian etika adaslah sebagai berikut :
1)        Etika merupaka ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2)   Moral memiliki arti.

·         Ajaran tentang apa yang baik dan yang buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, asusila.

·         Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu;
1.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2.      Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Perkataan etika disebut juga etik. Etika juga bisa berarti norma-norma ,nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku yang baik. Beberapa ahli juga merumuskan etika sebagai berikut:
1.                   Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
2.                   Drs. H. Burhanudin Salam : Etika adalah cabang filsafat berbicara mengenai norma dan nilai yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
3.                   Maryani & Ludigdo : Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman  yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus di tinggalkan yang di anus oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
4.         Bartens : Nilai-nilai  atau Norma- norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
5.         Sumaryono : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan peranan manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu, etika juga berkembang menjadi studi tentang ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia

2.       Prinsip-Prinsip Etika

Dalam hidup bermasyarakat, diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Tujuan pedoman pergaulan adalah  untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat tidak merugikan kepentingan orang lain serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.
Terdapat 6 prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan,kebebasan ,dan kebenaran.
1.      Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakan sesuatu yang indah pada perilakunya.

2.      Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, Sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar apapun.



3.       Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini bisasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusia seperti saling menghormati, kasih sayang, membantu orang lain.

4.      Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang bersikap adil dan proporsional.

5.      Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak dan tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia punya hak untuk melakukan sesuatu dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan dan mengganggu hak orang lain.
Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai:
1.    kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan
2.    kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksana-kan pilihannya tersebut
3.    kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

6.      Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dibuktikan dan ditunjukan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dimasyarakat.

3.       Prinsip-Prinsip Etika Profesi
                      Tuntutan profesional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. Kode etik itu berkaitan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi. Ada 4 prinsip etika profesi yang berlaku untuk semua profesi umumnya. Berikut 4 etika profesi sebagai berikut :
1.      Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah satu prinsip pokok bagi kaum profesional, orang yang profesional dengan sendirinya memiliki rasa tanggung jawab dengan pekerjaannya atau dengan hasilnya.

2.      Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut seseorang profesional agar dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan orang lain. Prinsip ini juga menuntut seseorang agar tidak melakukan tindakan diskriminasi terhadap siapapun.

3.      Prinsip Otonomi
Prinsip yang dituntut oleh kaum profesional terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya sepenuhnya. Ini merupakan konsekuensi dari hakikat profesi itu sendiri. Karna hanya kaum profesional dan ahli dibidangnya, pihak dari luar tidak boleh ikut campur dalam pelaksanaan profesi tersebut.

4.      Prinsip Integritas Moral
Orang yang profesional memiliki ciri-ciri dan hakikat yaitu memiliki moral yang tinggi. Karena, ia mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat.

4.       Basis Teori Etika
a)      Etika T eleologi
Dalam teori ini, tindakan baik maupun buruk manusia diukur berdasarkan tujuan mau yang dicapai dengan tindakan itu,atau suatu tindakan dinilai baik atau bermoral kalau yang diakibatkan baik atau buruk. Permasalahan yang meliputi teori ini seputar bagaimana menilai akibat atau tujuan baik dari suatu tindakan dan untuk siapa tindakan tersebut. Oleh sebab itu, teori teleologi ini memunculkan teori-teori baru seperti egoisme dan utilitarisme.
-          Egoisme Etika
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasar bertujuan untuk mengejar pribadi  dan memajukan diri sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
-          Utilitarisme
Berasal dari bahasa latin”Utilis” yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang tapi melainkan masyarakat.

b)      Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan teori yang sangat penting.

c)      Teori Hak
Maksud dari teori ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik dan buruknya suatu perbuatan. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori Deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan 2 sisi mata uang yang sama tapi takbisa di pisahkan.




d)     Teori Keutamaan (Virtue)
Maksud teori ini adalah setiap manusia harus tahu dan dapat memposisikan perilakunya atau wataknya sehingga individu tersebut dapat berperilaku dan bertingkah sesuai dengan moral yang berlaku dimasyarakat. Contoh dari keutamaan:
-          Kebijaksanaan
-          Keadilan
-          Suka bekerja keras
-          Hidup yang baik
5.       Egoisme
          Egoisme Merupakan istilah dari bahasa yunani yaitu ego yang memiliki arti “Diri” atau “Saya” dan kata Isme, digunakan untuk menunjukan sistem kepercayaan.
          Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya intelektual, fisik, sosial, dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak. Pada umumnya hanya memikirkan diri sendiri.
          Inti dari pandangan egoisme yaitu tindakan dari setiap orang pada dasarnya untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri. Aristoteles berpendapat bahwa tujuan hidup dan tindakan manusia adalah mengejar kebahagiaan. Egoisme dianggap bermoral dan etis karena kebahagiaan dan kepentingan pribadi dalam bentuk hidup, hak, dan keamanan secara moral dianggap baik dan pantas untuk diupayakan dan dipertahankan.





Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar